Untuk menggali sumber data berdirinya Desa Kromasan Pemerintah Desa bersama Tokoh Masyarakat mengundang para sesepuh dan beberapa warga masyarakat yang setidaknya mengetahui sejarah berdirinya Desa Kromasan.
Para sesepuh dan tokoh masyarakat menuturkan berdasarkan cerita dari nenek moyang yang telah diceritakan secara turun temurun bahwa Desa Kromasan terbentuk menjadi Desa tidak secara persis kapan terbentuknya.
Pada Zaman dahulu sebelum menjadi Desa Kromasan Wilayah ini DIKENAL SEBAGAI TLATAH Brang Wetan . Disitu Bermukim Utusan Dari Kerajaan Mataram Hindu , Dia adalah orang Belanda yang Bernama Mr. KROMAS dan Istrinya Bernama Mrs. SHANTA, Beliaunya dikenal sangat baik , ramah dan menyatu dengan masyarakat setempat. Sepasang Suami Isteri tersebut di Utus dsari Kerajaan Mataram Hindu diwilayah ini selama + 26 Tahun, dan selama beliaunya berada diwilayah ini memberikan contah cara – cara Bercocok tanam terutama : Tanaman Rempah – rempah , Buah – buahan Palawija dan lain – lain. Mr. KROMAS dan Mrs. SHANTA Beliaunya mempunyai Abdi Kinasih ( Ajudan ) Yang Bernama KI DANU, Orang tersebut adalah Cantrik ( Perantara ) apabila warga setempat mempunyai keinginan untuk bertemu maupun punya keinginan yang lain dengan Mr. Kromas dan Mrs Shanta. Setelah masa tugas beliau selama + 26 Tahun Beliaunya kembali ke Belanda. Dan untuk kegiatan wilayah ini diserahkan Kepada KI DANU Sebetulnya Warga menghendaki Beliau tidak kembali Ke Negeri Belanda , dan untuk mengenang serta mengingat jasa – jasa dan kebaikan beliau maka Ki DANU memberi amanat kepada semua warga agar nantinya Wilayah ini Diberi Nama Desa KROMASAN. Dan Setelah itu untuk Kepala Desa yang pertama kali di ketahui bernama Bapak KASAN NIMAN yang menjabat sampai tahun 1942.
Namun sebelum itu tidak ada orang yang mengetahui siapa saja yang menjadi Lurah atau sebutan yang sejenis. Setelah itu dijabat oleh KARTODONO Selama 1 Tahun ( 1942 s/d 1943 ) Setealah itu dijabat lagi oleh anaknya KASAN NIMAN yang bernama KUSNO DIKORO menjabat dari sekitar Tahun 1943 s/d 1980.
Selanjutnya Kepala Desa berikutnya secara bergilir masing – masing adalah :
- Nama : SUHADI
Menjabat tahun : 1984 s/d 1993
- Nama : DARYONO
Menjabat tahun : 1994 s/d 2004
- Nama : PURWANTO
Menjabat tahun : 2007 s/d 2019
- Nama : SOLEKAN
Menjabat tahun : 2019 s/d Sekarang
Dari mulai berdirinya menjadi sebuah desa yang diakui oleh pemerintah dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan walaupun belum sampai pada pemenuhan kebutuhan dasar, sehingga kepada Pemerintah Desa bersama masyarakat dan tokoh tokoh yang ada di Desa Kromasan mempunyai kewajiban untuk menghargai pendiri desa dengan melanjutkan membangun bersama – sama, saling bahu membahu dengan semangat kegotong royongan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Dan dalam perkembangannya Desa Kromasan secara agministrasi kewilayahan terdiri dari 4 Wilayah yang masing – masing mempunya cirri khas dan cerita asal usul, yang diceritakan dari mulud ke mulud oleh orang – orang terdahulu.
Adapun ke 4 Wilayah tersebut terdiri dari :
- Dusun Kromasan
- Dusun Tanjung
- Dusun Bakulan
- Dusun Jenon
- DUSUN KROMASAN
Dusun Kromasan menurut cerita dari mulut sesuai dengan apa yang telah di kupas di atas dan bisa juga sebagai daerah Krajan / asal mula berdirinya wilayah ini,
- DUSUN TANJUNG
Adapun Dusun Tanjung berdasarkan cerita dari terdahulu kepada Generasi berikutnya dan bahkan sampai sekarang bukti yang masih ada dan masih bisa dilihat dengan adanya banyak Pohon Kecik Tanjung, maka dari itu Wilayah ini sampai sekarang disebut dengan Dusun Tanjung.
- DUSUN BAKULAN
Sedangkan Dusun Bakulan berdasarkan cerita dari terdahulu dan bahkan sampai sekarang bukti yang masih ada dan masih bisa kita dilihat dengan banyaknya warga setempat yang berprofesi / bekerja sebagai BAKUL ( Berjualan) baik berjualan secara kecil – kecilan maupun Berjualan / Berdagang secara besar. Baik itu diwilayah sekitar maupun sampai keluar daerah. maka dari itu Wilayah ini sampai sekarang disebut dengan Dusun Bakulan.
- DUSUN JENON
Secara Historis dan letak Geografis Dusun Jenon merupakan daerah Pertanian yang berupa Lahan Persawahan, sehingga daerah ini sebelum menjadi wilayah perkampungan merupakan daerah yang banyak aliran sungai kecil. Sehingga Warga yang berada disitu untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari memanfaatkan keadaan / keberdaan lingkungan setempat, baik untuk kebutuhan pokok dan untuk memenuhi lauk – pauknya. Berkaitan untuk pemenuhan lauk – pauk ini warga setempat memanfaatkan Pohon Jenu yang banyak tumbuh diwilayah ini untuk mendapatkan kebutuhan Lauk – pauk terutama ikan, dengan memanfaatkan tumbuhan ini maka Ikan yang diinginkan lebih mudah didapat. Maka dengan demikian Wilayah ini Sampai sekarang disebut Dusun Jenon.